Teks

Selamat Datang...!!!

Selasa, 29 Juni 2010

UNICEF: KEKURANGAN AIR BERSIH PENGARUHI KESEHATAN, KEMAMPUAN BELAJAR ANAK


Banyak sekolah di negara miskin kekurangan instalasi kebersihan dan air yang layak, sehingga mempengaruhi pendidikan anak dan bahkan merenggut jiwa, demikian peringatan Dana Anak PBB (UNICEF) di dalam satu laporan baru, Senin.

"Jutaan anak di dunia berkembang pergi ke sekolah yang tak memiliki air minum atau kakus bersih --kebutuhan dasar yang oleh banyak kita jadikan jaminan," kata Direktur Regional bagi Timur Tengah dan Afrika Utara di lembaga itu,Sigrid Kaag saat laporan diluncurkan tersebut, Senin, di Dubai.

Menurut laporan itu, yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) dan organisasi mitra swadaya , 1,5 juta anak yang berusia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat diare karena air yang tidak aman, kebersihan yang tak layak dan kekurangan kesehatan.



Kesehatan, kebersihan dan air yang lebih baik --yang secara kolektif dikenal sebagai WASH-- dapat mengubah kecenderungan hampir 300 juta hari sekolah yang hilang di seluruh dunia akibat diare, katanya.

Kesehatan yang membaik akan mengarah kepada berkurangnya risiko penyebaran penyakit, yang pada gilirannya akan menghasilkan peningkatan kehadiran siswa di sekolah dan akhirnya pertumbuhan ekonomi negara.

WASH juga meningkatkan berlanjutnya pendidikan anak perempuan, demikian antara lain isi pernyataan itu, yang berjudul "Raising Clean Hands: Advancing Learning, Health and Participation through WASH in Schools".

Kaag menyatakan bahwa peningkatan kebersihan di sekolah akan membantu tercapainya Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs), terutama sasaran berkurangnya kematian anak dan pemangkasan proporsi orang yang tak memiliki akses ke air berseih dan sanitasi dasar.

Penyediaan WASH di sekolah, kata laporan itu, akan memerlukan keterlibatan semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat, media, siswa dan sektor swasta.

Senin, 28 Juni 2010

Masalah Air Bersih

Air merupakan unsur utama bagi hidup kita di planet ini. Kita mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi.

Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 16,08 % ( Supas 1995). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya. Dari hasil survey penduduk antar sensus (SUPAS) 1995, prosentasi banyaknya rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya.

Masalah air bersih yang memenuhi syarat kesehatan tidak hanya dialami oleh masyarakat umum, tetapai juga sering dialami oleh masyarakat industri khususnya industri kecil dan menengah yang bergerak di dalam industri proses khususnya proses pengolahan makanan dan minuman serta proses yang berhubungan dengan senyawa kimia. Masalah air bersih yang kurang memenuhi syarat tersebut sangat berpengarauh terhadap kualitas produk. Sebagai contoh di dalam industri makanan dan minuman jika air yang digunakan kurang baik maka produk yang dihasilkan juga kurang baik, apalagi jika air yang digunakan tidak steril maka produk yang dihasilkan dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen yang mana dapat membahayakan konsumen.